Kamis, 20 Desember 2018

Jika Waktunya, Aku Pasra

Printers

Aku tak tau…
tak usa tanya padaku…
tak usa lagi melirikku…
bahkan untuk mengasihiku pun tak usa…

aku masi kuat…
tidak usa berpura-pura didepanku…
aku tau kamu…
aku tau semyummu yang menyimpan racun…
aku tau siapa kamu…
belai tangan lembut yang membawa pedang…
aku juga tau apa kelakuanmu…
yang datangkan cinta lalu hadirkan benci…

aku tau…
setelah aku senang kau akan beranjak…
setelah aku tersenyum kau akan merenggutnya…
setelah aku mencintai kau akan lenyapkan…
sampai kapan akan selalu begini…

aku bosan dengan semua ini…
dengan pura-puramu…
dengan kebusukan sikapmu…
maaf aku terlalu lancang…
tapi itu yang kau ajarkan…

jika cinta…
janganlah membunuh jiwa…
jika sayang…
jangalah hadirkan kesal…

saat ini…
aku seperti dibakar sabar dalam api…
aku tak pernah belajar sabar dalam api…
hanya karna kamu…
aku harus belajar sabar dalam api…

jika aku berwujud air..
sudah lama aku padamkan api amarah ini..
namun sayang…
cintah lebih kuat dari kesabaran…
maka itu aku masi sabar…

jika waktunya…
aku akan lepaskan dengan semestinya…
dan merelakan dengan pasra…
karna memang cinta tak harus dipaksa…
tak harus juga kuperjuangkan…
dan juga tak harus aku miliki…

perpisahan kita…
aku harap bahagia menyertaimu…
bahagia juga ada pada dia…
yaa.. dia…
dia yang menjadi mimpi saat aku hilang…

aku tak pergi…
aku juga tak menjau…
bahkan aku tak maksut menyakitimu…

tapi ini yang kau ajarkan padaku…
melalui katamu…
melalui tingka lakumu…
dan lebi lagi pada cuekmu padaku…

maaf sayang…
aku bukan beton…
bukan pula logam…
aku adalah manusia yang berpikir dan berperasaan…

aku tak tau…
jika waktunya…
maka aku pasra…

Bertus Dogomo
Jogja, 20 Desember 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar