![]() |
Printerst |
Jalan masi
panjang nak...
Jangan memaksa keadaan...
Alangka baiknya bertedu dahulu..
.
Sandarlah
dibawa pohon...
Nikmati indahnya siang...
Pemandangan yang berkesan...
Terik mentari yang bersinar...
Asap kendaraan yang bertebaran...
Asap pabrik-pabrik yang menampar hidung...
Oh....sunggu segar bagi para gila...
Tetaplah dibawa
pohon ini...
Resaplah kehidupan yang menggila...
Disinila kau akan lihat banyaknya gedung...
Kau akan pandang luasnya jalan...
Kau pula akan lihat sampah yang berserakan...
Diatas itulah ruma kami, anak...
Tidak jauh dari pohon yang tak berdaun ini...
Dengarlah di
sekelilingmu...
Tangisan boca kurus telanjang dada...
Lihatlah disana...
Pabrik makanan yang dikelilingi anak yatim...
Betapa kejihnya penguasa...
Seakan neraka
telah hadir di bumi...
Membakar para lemah...
Terlilit dalam panasnya ruang gerak...
Sesak nafas tengorokan kering...
Tidur bersama sampah...
Bangun bersama hujan...
Anak...
Jika kelak kami telah tiada...
Ingatlah satu hal...
Bahwa kami akan menanti mereka..
Para penguasa pada ujung hidup...
Untuk yang terakhir dan selamanya...
Adalah hakikat bagi setiap insan...
Untuk pengadilan yang mengadili...
Bertua Dogomo
Jogja, 22 februari 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar