![]() |
amoye |
Sempat hari indah menyentuku...
Dikala beban menindi...
Dikau adalah sanjunganku...
Padamu aku tuangkan emosi...
Padamu aku mendapat jalan keluar...
Disini aku sendiri....
Menatap kebahagian teman sebaya...
Hatiku pun terhibur...
Walau tak seutuh....
Aku menginginkan manjamu...
Duduk disamping mendengarku...
Walau harus terpaksa...
Sesibuk apa pun dirimu...
Kau selalu sediakan waktu untukku...
Masi terlintas sebuah kisa...
Di kota port numbay....
Asrama nabire kamkey...
Saat itu aku, pun kamu tak ada uang....
Tak lekang diam...
Beranjak kau pergi melaja setiap kamar...
Mengumpulakn koin demi koin...
Sesaat waktu kau kembali...
Menggenggam sebua roti...
Bukan untuk dibagi dua...
Tetapi untukku seorang...
Dengan rasa bangga aku melahapnya...
Aku tak sempat berpikir...
Apaka kamu suda makan...?
Hujan malam ini sangat dingin...
Bulu domba tak mampan untuk ku pakai...
Ada ruang yang kosong...
Dimana setiap butiran hujan menjala hati...
Terkapar bagai benda mati...
Aku merindukan pelukanmu...
Aku dingin...
Aku butu kamu...
Yaa kamu yang ku nanti...
Untuk mengisi ruang kosongku...
Untuk memenluk serta memanjaku saat ini...
Hujan malam...
Sampaikan salamku pada langit kelam...
Bahwa hatiku disentu gemuru petir...
Pada bumi pun aku tak sempat duduk...
Sebab aku dan diriku berada dalam derasnya angin malam....
Oleh : Bertus D
( Untuk Wauwa Amoye Tebay )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar